contoh proposal kegiatan sekolah
Contoh Proposal Kegiatan Sekolah: Studi Kasus dan Panduan Komprehensif
1. Judul Kegiatan: Peningkatan Literasi Digital Melalui Pelatihan Jurnalistik Siswa (Studi Kasus: SMP Negeri 5 Bandung)
Judul harus ringkas, jelas, dan mencerminkan inti kegiatan. Penggunaan studi kasus memberikan konteks spesifik dan relevansi.
2. Latar Belakang
Era digital menuntut kemampuan literasi digital yang mumpuni. Siswa SMP Negeri 5 Bandung, meskipun terpapar teknologi, masih menunjukkan keterbatasan dalam memilah informasi valid, membuat konten berkualitas, dan berpartisipasi secara positif di ranah digital. Survei internal menunjukkan hanya 30% siswa yang mampu membedakan berita hoaks dari berita faktual. Rendahnya minat baca dan menulis juga menjadi tantangan. Kegiatan ini dirancang untuk mengatasi masalah ini melalui pelatihan jurnalistik yang akan membekali siswa dengan keterampilan menulis, mengedit, dan menyebarkan informasi secara bertanggung jawab. Pelatihan ini juga akan meningkatkan pemahaman siswa tentang etika digital dan hukum yang berlaku.
3. Tujuan Kegiatan
- Meningkatkan kemampuan literasi digital siswa SMP Negeri 5 Bandung sebesar 50% dalam kurun waktu 6 bulan.
- Membentuk tim jurnalistik sekolah yang aktif menghasilkan konten positif dan informatif untuk website dan media sosial sekolah.
- Meningkatkan minat baca dan menulis siswa melalui praktik jurnalistik yang menyenangkan dan relevan.
- Meningkatkan pemahaman siswa tentang etika digital dan hukum yang berlaku dalam penggunaan media sosial.
- Membangun kesadaran siswa tentang bahaya berita hoaks dan ujaran kebencian.
4. Manfaat Kegiatan
- Bagi Siswa: Peningkatan keterampilan literasi digital, kemampuan menulis dan berpikir kritis, pemahaman etika digital, dan kepercayaan diri dalam berekspresi.
- Bagi Sekolah: Tersedianya tim jurnalistik sekolah yang aktif, peningkatan citra sekolah melalui konten positif, dan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan informatif.
- Bagi Masyarakat: Kontribusi terhadap peningkatan literasi digital di kalangan remaja, pengurangan penyebaran berita hoaks, dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
5. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan jurnalistik intensif yang terdiri dari beberapa modul:
- Modul 1: Dasar-Dasar Jurnalistik: Pengenalan jurnalistik, jenis-jenis berita, unsur 5W+1H, teknik wawancara, dan penulisan berita sederhana. (2 sesi, masing-masing 2 jam)
- Modul 2: Penulisan Berita Feature dan Artikel Opini: Teknik penulisan feature yang menarik, penyusunan argumen yang logis dalam artikel opini, dan penggunaan bahasa yang efektif. (2 sesi, masing-masing 2 jam)
- Modul 3: Jurnalistik Online dan Media Sosial: Penggunaan platform blog dan media sosial untuk menyebarkan informasi, optimasi konten untuk mesin pencari (SEO), dan etika bermedia sosial. (2 sesi, masing-masing 2 jam)
- Modul 4: Fotografi Jurnalistik dan Video Pendek: Teknik pengambilan foto dan video yang berkualitas, editing sederhana, dan storytelling visual. (2 sesi, masing-masing 2 jam)
- Modul 5: Praktik Jurnalistik: Siswa akan ditugaskan untuk membuat berita, feature, artikel opini, foto, dan video pendek yang akan dipublikasikan di website dan media sosial sekolah. (4 sesi, masing-masing 2 jam)
- Pendampingan: Guru pendamping dan mentor dari kalangan jurnalis profesional akan memberikan pendampingan berkelanjutan kepada siswa dalam praktik jurnalistik. (Setiap minggu selama 6 bulan)
6. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah 30 siswa SMP Negeri 5 Bandung yang memiliki minat dan potensi dalam bidang jurnalistik. Siswa akan dipilih melalui seleksi yang meliputi tes tertulis, wawancara, dan penilaian portofolio. Prioritas akan diberikan kepada siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.
7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
- Waktu: Pelatihan akan dilaksanakan selama 12 sesi (24 jam) dalam waktu 2 bulan, dimulai pada tanggal 10 Juli 2024 dan berakhir pada tanggal 10 September 2024. Pendampingan akan dilakukan setiap minggu selama 6 bulan.
- Tempat: Ruang Multimedia SMP Negeri 5 Bandung.
8. Susunan Panitia
- Penanggung Jawab: Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Bandung
- Ketua Pelaksana: [Nama Guru]
- Sekretaris: [Nama Guru]
- Bendahara: [Nama Guru]
- Seksi Acara: [Nama Guru dan Siswa]
- Seksi Publikasi dan Dokumentasi: [Nama Guru dan Siswa]
- Seksi Perlengkapan: [Nama Guru dan Siswa]
9. Narasumber dan Mentor
- Narasumber: Jurnalis profesional dari media lokal [Nama Media] dan praktisi SEO.
- Mentor: Alumni SMP Negeri 5 Bandung yang berprofesi sebagai jurnalis.
10. Anggaran Dana
| TIDAK. | Uraian | Volume | Satuan | Harga Satuan (Rp) | Jumlah (Rp) |
|---|---|---|---|---|---|
| 1. | Honor Narasumber | 2 | Rakyat | 1.000.000 | 2.000.000 |
| 2. | Mentor Kehormatan | 2 | Rakyat | 500.000 | 1.000.000 |
| 3. | ATK (Kertas, Pulpen, Buku Catatan) | 30 | Siswa | 50.000 | 1.500.000 |
| 4. | Modul Pelatihan | 30 | Siswa | 30.000 | 900.000 |
| 5. | Konsumsi (Snack dan Minuman) | 12 | Sidang | 150.000 | 1.800.000 |
| 6. | Sertifikat Peserta | 30 | Lembar | 10.000 | 300.000 |
| 7. | Sewa Peralatan (Proyektor, Laptop, Kamera) | 12 | Sidang | 200.000 | 2.400.000 |
| 8. | Biaya Publikasi (Desain, Cetak Spanduk) | 1 | Paket | 500.000 | 500.000 |
| 9. | Biaya Tak Terduga | 1 | Paket | 500.000 | 500.000 |
| Total | 10.900.000 |
11. Indikator Keberhasilan
- Peningkatan skor literasi digital siswa sebesar minimal 50% berdasarkan hasil pre-test dan post-test.
- Terbentuknya tim jurnalistik sekolah yang aktif menghasilkan minimal 5 konten per minggu untuk website dan media sosial sekolah.
- Peningkatan jumlah pengunjung website sekolah sebesar minimal 20% dalam 6 bulan.
- Peningkatan interaksi (likes, komentar, share) di media sosial sekolah sebesar minimal 30% dalam 6 bulan.
- Evaluasi kepuasan peserta terhadap pelatihan dengan skor minimal 4 dari skala 5.
12. Rencana Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan secara berkala melalui:
- Pra-tes dan Pasca-tes: Mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan literasi digital siswa.
- Observasi: Mengamati partisipasi siswa dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan.
- Wawancara: Mewawancarai siswa, guru pendamping, dan narasumber untuk mendapatkan umpan balik.
- Analisis Konten: Menganalisis kualitas dan kuantitas konten yang dihasilkan oleh tim jurnalistik sekolah.
- Survei Kepuasan: Mengukur kepuasan peserta terhadap pelatihan.
- Laporan Akhir: Menyusun laporan akhir yang berisi hasil evaluasi, rekomendasi, dan tindak lanjut.
Proposal terperinci ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk kegiatan sekolah yang berfokus pada peningkatan literasi digital. Dimasukkannya metrik tertentu dan rencana evaluasi yang komprehensif memastikan efektivitas program dapat dinilai secara akurat. Anggarannya juga didefinisikan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Contoh ini menjadi contoh berharga bagi sekolah lain yang ingin menerapkan inisiatif serupa.

