Salah satu ciri khas Sekolah Banda Aceh adalah pengajaran yang berbasis pada nilai-nilai budaya dan agama. Selain mata pelajaran akademis seperti matematika, bahasa Indonesia, dan ilmu pengetahuan, siswa juga diajarkan tentang adat-istiadat Aceh, bahasa Aceh, dan Islam. Hal ini bertujuan agar siswa dapat memahami dan menghargai warisan budaya mereka.
Pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai budaya dan agama merupakan hal yang penting dalam membangun karakter dan identitas siswa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2016), pengajaran nilai-nilai budaya dan agama dapat meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya dan agama yang dianut oleh siswa.
Selain itu, dengan mempelajari adat-istiadat Aceh, bahasa Aceh, dan Islam, siswa juga dapat menjadi agen perubahan yang mempromosikan dan melestarikan budaya dan agama mereka. Menurut Nurhayati dan Sari (2018), pendidikan budaya dan agama dapat menjadi sarana untuk memperkuat identitas budaya dan agama siswa serta memperkuat jati diri mereka sebagai generasi penerus bangsa.
Dengan demikian, pengajaran nilai-nilai budaya dan agama di Sekolah Banda Aceh merupakan langkah yang tepat dalam membangun karakter dan identitas siswa. Melalui pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai budaya dan agama, diharapkan siswa dapat menjadi individu yang memiliki rasa cinta dan kebanggaan terhadap warisan budaya dan agama mereka serta dapat menjadi agen perubahan yang mempromosikan dan melestarikan budaya dan agama Aceh.
Referensi:
Azizah. (2016). Pengaruh Pendidikan Nilai Budaya dan Agama terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(7), 1003-1010.
Nurhayati, R., & Sari, D. K. (2018). Pendidikan Budaya dan Agama dalam Perspektif Pendidikan Multikultural. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 3(10), 1578-1585.